Rabu, 15 November 2017

Manusia dan Afeksinya

1.     Mengapa dikatakan bahwa perbuatan afektif lebih ekstatis, lebih dinamis, dan lebih realistis dari pada perbuatan mengenal?

·       Menurut kami, afeksi dikatakan ekstasis karena afeksi adalah kegiatan memberi atau keluar dari dalam diri sendiri. Afeksi pun dapat dikatakan dinamis karena, afeksi itu berkembang dari cinta yang kecil menuju cinta yang dewasa dan mendorong seseorang untuk bertindak. Sedangkan disebut realistis karena afeksi itu nyata dan dapat dihubungkan secara khusus kepada suatu objek. Afeksi dikatakan lebih ekstasis, dinamis, dan realitis daripada perbuatan mengenal karena afeksi ada saat kita menempatkan perhatian khusus kepada suatu objek dan itu berarti mengenalnya lebih dalam, bukan hanya mengenal biasa.

2.     Syarat fundamental apakah yang harus ada supaya perbuatan afektif bisa terjadi?
·       Syarat fundamental afektif terjadi adalah kehidupan dan rasa manusiawi. Karena dengan hidup kita bisa memberikan afeksi kepada objek lain dengan rasa manusiawi.

3.     Apakah psikologi membenarkan pendapat bahwa ada perlawanan antara cinta akan diri sendiri dan cinta akan sesama? 
·       Menurut kami perlawanan antara cinta akan diri sendiri dan cinta akan sesama adalah tidak benar. Mencintai diri sendiri kadang diartikan sebagai bentuk egoisme. Tetapi jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, kita tidak akan tahu bagaimana rasanya menjadi berharga. Dengan menganggap diri kita sendiri berharga, kita dapat memberikan afeksi kepada orang lain untuk membuat orang tersebut merasa berharga pula. Itulah tujuan cinta menurut kami.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar